Digital Marketing
Definisi digital marketing menurut American Marketing
Association (AMA) adalah aktivitas, institusi, dan proses yang difasilitasi oleh
teknologi digital dalam menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan
nilai-nilai kepada konsumen dan pihak yang berkepentingan lainnya (Kannan &
Hongshuang, 2016). Dengan adanya digital marketing, para wirausahawan
dapat menjangkau konsumennya di manapun mereka berada tanpa ada batasan geografis
maupun waktu. Potensi pemanfaatan digital
marketing ini mengharuskan masyarakat untuk melek teknologi, oleh karena
itu diperlukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
ini.
Saat ini kebutuhan mengenai digital marketing begitu
penting bagi para entrepreneur pemuda. Mengapa dikatakan penting? karena
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang wajib dipahami
serta dilakukan sebagai bagian dari strategi pemasaran pada dunia
kewirausahaan. Era pandemi covid-19 semakin mengakselerasi dan membuktikan
betapa pentingnya digital marketing bagi dunia kewirausahaan. Karena
saat orang tidak bisa mengakses secara konvensional beberapa media promosi atau
media pemasaran yang dilakukan, maka media digital menjadi satu-satunya solusi
dalam masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Sehingga terbuka peluang dan
kesempatan bagi para wirausahawan untuk tetap bisa melakukan promosi dan
pemasaran melalui pemanfaatan media digital.
Terdapat kutipan dari Jean-Claude Juncker yang berbunyi “The
internet and digital technologies are transforming our world. Digital
technology has to be our future”. Dari kutipan tersebut kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa peran internet dan teknologi digital telah
mengubah dunia saat ini, yang semula beberapa media konvensional sudah dianggap
paling mutakhir, namun demikian seiring dengan perkembangan zaman maka internet
dan teknologi digital mengubah pola perilaku konsumen. Dengan terjadinya perubahan
pada pola perilaku konsumen, dianggap sebagai sebuah peluang oleh pemilik
bisnis. Mereka berpikir bahwa mereka harus bisa memenuhi kebutuhan serta
keinginan konsumen. Sehingga digital marketing merupakan bagian dari
jawaban yang mereka berikan pada konsumen, supaya mereka tetap dapat menang
dalam persaingan di dunia wirausaha.
Dalam kutipan tersebut Jean-Claude Juncker juga membahas tentang jika kita ingin menguasai masa depan, maka kita harus menguasai digital technology. Begitupun dengan beberapa teori menyatakan bahwa manusia yang dapat memenangkan suatu kompetisi bukanlah orang yang terkuat melainkan orang yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan. Oleh karena itulah dengan berbagai perubahan yang terjadi mau tidak mau kita harus beradaptasi pada perubahan yang ada, termasuk dengan digital technology yang saat ini sedang berkembang dengan pesat. Beberapa hal yang mendukung mengapa digital marketing menjadi penting bagi para wirausahawan muda dan menjadikan digital technology menjadi bagian dari strategi pemasarannya adalah berdasarkan data pada Januari 2019 diketahui bahwa:
1.
Populasi di Indonesia sebanyak 268,2
juga orang.
2.
Dari jumlah populasi di Indonesia,
150 juta orang diantaranya sudah melakukan menggunakan internet
3.
Keseluruhan dari pengguna internet
telah mengakses atau aktif menggunakan sosial media.
4.
Dari 150 juta pengguna sosial media
aktif, 130 juta menggunakan mobile phone atau smart phone untuk mengakses
sosial medianya
Setelah mengetahui bahwa banyak konsumen yang menggunakan media sosial, hal tersebut dimanfaatkan oleh para wirausahawan untuk menggunakan media sosial sebagai sarana untuk memasarkan produknya. Menurut data selanjutnya yang diambil pada Januari 2020, dapat diketahui bahwa:
1.
Terdapat penambahan sebanyak 1,1%
populasi atau penambahan sekitar 2,9 juta penduduk Indonesia
2.
Ketika penduduknya bertambah,
ternyata pertumbuhan penggunaan mobile phone atau smart phone meningkat
sebanyak 4,6% atau sekitar 15 juta orang
3.
Penggunaan internet juga meningkat
pesat yaitu sebanyak 17% atau sekitar 25 juta orang
4.
Dan penggunaan media sosial juga
bertumbuh sebanyak 8,1% atau sekitar 12 juta orang
Pertumbuhan terhadap gadget,
penggunaan terhadap internet, serta aktivitas melalui media sosial
pertumbuhannya sangat pesat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah populasi itu
sendiri. Hal ini menunjukkan suatu gejala positif yang seharusnya dianggap oleh
entrepreneur sebagai peluang. Dari data di atas, muncul satu pola baru dalam
perilaku konsumen sehingga para pemilik usaha harus mempertimbangkan
menggunakan media sosial sebagai bagian dari pemasaran. Sebagai contoh, orang
sudah tidak lagi membaca billboard di pinggir jalan dan tidak lagi membaca
brosur dengan baik. Dengan kita menggunakan media konvensional sudah tidak
efektif dan efisien untuk memasarkan produk. Berbeda jika media advertising
diletakkan pada media digital, seperti media sosial.
Para pemilik usaha harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum menentukan platform apa yang akan digunakan untuk memasarkan produknya. Untuk merancang sebuah strategi dalam konteks digital marketing, para wirausahawan muda harus memikirkan bagaimana cara agar usaha yang dijalani dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu perlu dipertimbangkan pula bagaimana cara agar produk yang dipasarkan lebih dikenal serta mampu memiliki daya saing dalam persaingan yang ada. Salah satu siklus yang dapat digunakan adalah SOSTAC Marketing Diagram, yang didalamnya terdapat:
1.
Situation
Analysis (Where are we now?)
Sebelum menggunakan digital marketing, para
wirausahawan harus mengetahui terlebih dahulu posisi mereka saat ini berada di
mana. Hal-hal yang perlu diketahui adalah 5S yang terdiri dari tingkat
penjualan (sell), layanan yang diberikan pada konsumen (serve), efisiensi
dalam hal biaya (save), strategi yang digunakan untuk membangun engagement
dengan konsumen (speak), dan cara yang digunakan untuk memperluas
jangkauan bisnis yang dimiliki (sizzle).
2.
Objectives (Where do we want to be?)
Setelah mengetahui posisi saat ini, para wirausahawan
menentukan tujuannya. Dengan menentukan tujuan, maka akan terdapat gambaran hal
apa yang ingin dicapai para wirausahawan. Hal lain yang dapat dijadikan
pertimbangan adalah 5S yang terdapat pada situation analysis. Jika 5S pada situation
analysis menggambarkan mengenai posisi yang sedang dihadapi para
wirausahawan, maka pada bagian objectives berisi 5S yang mereka harapkan
akan tercapai.
3.
Strategy (How do we get there?)
Kemudian para wirausahawan mencari tahu bagaimana cara untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada bagian ini, para wirausahawan
menentukan langkah-langkah apa yang akan diambil. Salah satunya dengan
menentukan terlebih dahulu segmen kita siapa, targetnya siapa, serta target
positioning-nya seperti apa. Selain itu, perlu merancang OVP (online value
proposition). Tujuan dirancangnya OVP adalah untuk menunjukkan keunggulan value
yang dimiliki para wirausahawan dibandingkan dengan para pesaingnya.
4.
Tactics (How exactly do we get there?)
Jika pada bagian strategy hanya membahas
langkah-langkah secara umum, maka pada bagian tactics para wirausahawan merincikan
langkah-langkah yang akan diambil. Seperti e-marketing mix seperti apa
yang akan dilakukan, termasuk mempertimbangkan communications mix dan social
networking serta bagaimana cara untuk melakukannya. Selain itu, perlu dipikirkan
secara detail bagaimana cara berkomunikasi dengan konsumen. Hal yang dipertimbangkan
adalah platform apa yang akan digunakan untuk memasarkan produk, penjadwalan
tentang posting, melakukan giveaway dan kuis, serta kapan waktu
yang tepat untuk merilis produk baru.
5.
Actions (The details of tactics)
Tahap selanjutnya adalah mulai melakukan langkah-langkah
yang telah ditentukan. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menggunakan adsense
pada berbagai sosial media seperti facebook dan Instagram. Atau wirausahawan dapat
membuat hashtag unik yang berkaitan dengan produk yang dipasarkan.
6.
Control (How do we monitor the performance?)
Tahap
terakhir yang perlu dilakukan adalah kontrol. Pada tahap ini para wirausahawan
perlu menyusun key performance indicator. Dengan key performance
indicator dapat diketahui apakah langkah-langkah yang telah disusun,
strategi yang telah dibuat, serta action yang telah dilakukan sudah
cukup bisa untuk mengarahkan para wirausahawan pada tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Jika tujuan yang diharapkan belum tercapai, maka perlu
dievaluasi kembali.
Ketika Anda ingin mengembangkan suatu usaha, maka Anda tidak dapat berhenti begitu saja. Karena ketika para wirausahawan berubah, kemungkinan para kompetitor yang bersaing dengan mereka juga ikut berubah. Sehingga para wirausahawan dituntut untuk kreatif, inovatif, serta harus melakukan banyak upaya untuk meningkatkan bisnis mereka.
WOWWW AKU JD PENGEN rebahan aja heheh
ReplyDeletewah informatif sekali ๐
ReplyDeletewow aja
ReplyDeletekerenn bgttttt
ReplyDeleteBolehlahhhh
ReplyDeleteKereennn, informatif banget !
ReplyDeletekeren bangeettt
ReplyDelete